Kebutuhan K
untuk Tanaman Cabai Varietas TM 99
Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya
memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman
apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis
nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita
budidayakan. Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis
unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dua
jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.
Dalam menunjang tumbuh-kembang tanaman cabai, tentu
saja dibutuhkan unsur hara baik yang memang sudah tersedia di dalam tanah, atau
dapat pula ditambahkan oleh manusia berupa pupuk organik dan pupuk anorganik.
Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabai adalah Kalium (K). Unsur Kalium berperan sebagai
pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi,
transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi
air dalam jaringan dan sel. Kebutuhan unsur K untuk tanaman cabai varietas TM
99 adalah 77,8 Kg/Ha (IFA,1992).
Kekurangan Kalium
Kekurangan K
terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Kekurangan
unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah
rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan rentan
terhadap serangan penyakit..
Unsur
Kalium (K) Dapat Diperoleh dari :
1.
Memberi
pupuk buatan seperti NPK, KCL dan ZK sesuai dengan takaran atau dosis
2.
Memberi
kompos
3.
Membuang
sisa - sisa tanaman seperti daun pada lahan yang ditanami cabai
DAFTAR
PUSTAKA:
Anonim.
2014. Unsur Makro dan Mikro yang Dibutuhkan Tanaman. https://organichcs.com/2014/05/03/unsur-makro-dan-mikro-yang-dibutuhkan-oleh-tanaman/
. Diakses Selasa, 15 November 2016 pukul 23.56
IFA.
1992. IFA World Fertilifer Use Manual. Wichman. W (eds). International
Fertilizer Industry Assosciation, Paris. p 287-298
Tidak ada komentar:
Posting Komentar